Hai Mom!
Assalamualaikum!
Pasti tahu ya gimana rasanya menanti buah hati. Ya, rasanya memang harap-harap cemas setiap jadwal menstruasi sudah mulai dekat. Pasti udah siap-siap test pack segala ya?
Nah itu yang saya alami juga pas awal-awal menikah pada Maret 2017. Sudah berusaha semaksimal mungkin, rajin olah raga, minum vitamin dan juga HB 3 hari sekali juga tak kunjung berhasil. Hmmm, mungkin memang Allah belum mengijinkan ya sampai akhirnya saya dinyatakan positif pada September 2018. Alhamdulillah Allah telah mengijinkan diri ini mengandung.
Pada umumnya ibu hamil akan mengalami morning sickness di trimester pertama. Gejala utamanya adalah mual dan muntah yang dipicu oleh aroma, rasa makanan tertentu, atau suhu karena ibu hamil mempunyai sensitivitas yang tinggi. Namun jika gejala mual dan muntah itu terjadi begitu intense dan parah bisa jadi itu adalah gejala hiperemesis gravidarum.
Seperti yang saya alami waktu mengandung anak pertama (belum rejeki anak kedua), saya mengalami mual dan muntah setiap kali saya makan dan minum. Awalnya memang gejalanya masih ringan seperti bumil pada umumnya, namun setelah memasuki bulan ketiga dan seterusnya hingga bulan kelima saya merasa seperti orang yang sakit radang lambung (karena waktu kecil saya pernah mengalami radang lambung jadi tahu rasanya). Selama 24 jam setiap hari hingga UK 5 bulan saya mual dan muntah setiap habis makan dan minum.
Bisa dibayangkan ya mom lemesnya kayak apa. Saya benar-benar nggak kuat secara fisik, dan pikiran saya selalu khawatir kalau janin kekurangan gizi. Qodarullah saya keluar masuk opname di rumah sakit hingga 4 kali. Itu kalau saya ada biaya lebih pasti pengennya opname terus setiap 2 minggu sekali. Kenapa? Karena dirumah sakit saya bisa makan enak dan tidur nyenyak karena efek obat anti mual yang ampuh dan dibantu oleh supply cairan dari infus.
Nggak usah bayangin mom bagaimana keadaan saya waktu di rumah. Yang pasti saya teler sejadi-jadinya. Tapi apapun yang terjadi harus dijalani dan patut untuk disyukuri. Alhamdulillah waktu telah berlalu dan berbuah manis dengan lahirnya buah hati yang ditunggu-tunggu. Seketika lara yang dirasakan pasti akan hilang.
MaasyaAllah! Apa saya kapok untuk hamil lagi? InsyaAllah enggak. Jika Allah menjadikan dan meniupkan ruh ke dalam rahimku, InsyaAllah saya akan menerima dengan penuh syukur. Semoga Allah menganugrahi anak-anak yang sehat dan sholeh/sholehah.
Berbahagialah wanita muslimah yang diberi kesempatan untuk hamil karena muslimah yang tengah hamil mendapatkan kemuliaan di hadapan Allah SWT. Maka dari itu jika menginginkan keturunan jagan lupa niatkan semuanya karena Allah, bukan karena manusia (tuntutan lingkungan). Allahlah yang menciptakan dan menghidupkan.Bukankah ini perkara kecil bagiNya?
Bagi yang belum dikaruniai, jangan berkecil hati karena Allah lebih tahu persoalan-persoalan baik di dunia maupun di akhirat.
Semoga Allah merahmati kita semua.
