Mutiara

Rabu, 27 April 2016

ANALISIS KONTRASTIF KALIMAT VERBA AKTIF BAHASA INDONESIA DAN BAHASA PERSIA

ANALISIS KONTRASTIF KALIMAT VERBA AKTIF BAHASA INDONESIA DAN BAHASA PERSIA
Oleh: Dwi Puji Lestari
I. Latar Belakang
Terdapat bermacam-macam bahasa yang dituturkan oleh manusia dari berbagai penjuru dunia. Bahasa dari wilayah satu dengan wilayah lain dibelahan dunia yang lain bisa saja mempunyai kesamaan yang akhirnya ada suatu pengelompokan bahasa. Pengelompokan bahasa pada dasarnya dikelompokan berdasarkan tipologinya yaitu kesamaan corak atau tipe-tipe masing-masing kelompoknya. Selain itu, secara hubungan kekerabatan terdapat pula kelompok-kelompok bahasa seperti Austronesia, Indo-Eropa.
Kebutuhan komunikasi dan interaksi antar manusia dari wilayah satu dengan wilayah lainnya atau dari negara satu dengan negara lainnya sangat diperlukan seiring dengan banyaknya bentuk-bentuk kerjasama di berbagai kepentingan. Bahasa-bahasa asing dari berbagai negara yang berbeda mulai diajarkan di sekolah-sekolah, di lembaga-lembaga baik formal maupun informal. Dalam pengajaran dan pembelajaran bahasa asing sering ditemukan kesulitan-kesulitan baik oleh guru ataupun oleh siswa. Kesulitan-kesulitan itu muncul karena adanya perbedaan-perbedaan bahasa yang dipelajari (B2) dengan bahasa yang sudah dikuasai sebelumnya yaitu bahasa pertama (B1) baik dalam ranah fonologi, morfologi, sintaksis maupun semantik. Bahasa asing yang jauh kekerabatannya serta mempunyai tipologi bahasa yang berbeda membuat siswa yang belajar mengalami kesulitan karena dari segi struktur memiliki banyak perbedaan. Dalam kajian ini misalnya dikaji mengenai kalimat verba aktif pada bahasa Indonesia dan bahasa Persia yang mana keduanya berasal dari rumpun bahasa yang berbeda yaitu Austronesia dan Indo-Eropa.
Kalimat verba merupakan salah satu kalimat yang harus diketahui dalam mempelajari sebuah bahasa. Selain menggunakan kalimat nomina dalam berkomunikasi juga sering digunakan kalimat-kalimat yang menunjukan suatu kegiatan tertentu. Mengetahui konstruksi kalimat verba suatu bahasa juga merupakan hal yang sangat penting untuk dapat berkomunikasi secara efektif. Kalimat-kalimat yang menggunakan verba aktif seperti Saya pergi ke pasar dan saya membeli apel di pasar mengandung sebuah pesan komunikasi yang berupa informasi aktifitas yang dilakukan. Kalimat – kalimat yang termasuk dasar seperti ini sangat perlu dipahami sebelum memahami kalimat-kalimat lain yang lebih kompleks.

II.                Rumusan Masalah
Dalam kajian ini penulis merumuskan tiga masalah yaitu:
a.       Bagaimanakah struktur kalimat verba aktif dalam bahasa Indonesia dan bahasa Persia?
b.      Apa persamaan dan perbedaan  struktur kalimat verba aktif dalam bahasa Indonesia dan bahasa Persia?
c.       Mengapa pembelajar khususnya yang bahasa pertamanya bahasa Indonesia kesulitan dalam mempelajari bahasa Persia?
III.             Tujuan Penelitian
a.       Mendeskripsikan struktur kalimat verba aktif dalam bahasa Indonesia dan bahasa Persia.
b.      Memaparkan persamaan dan perbedaan struktur kalimat verba aktif dalam bahasa Indonesia dan bahasa Persia.
c.       Menjelaskan kesulitan-kesulitan yang dialami oleh pembelajar yang bahasa pertamanya bahasa Indonesia dalam mempelajari bahasa Persia.
IV.             Kajian Teori
Analisis kontrastif merupakan kajian linguistik yang sangat bermanfaat dalam pengajaran bahasa kedua. Tarigan (2009:2) menjelaskan bahwa analisis kontrastif merupakan kegiatan yang membandingkan bahasa pertama (B1) dengan bahasa kedua yang dipelajari (B2) mengenai perbedaan-perbedaan diantara kedua bahasa itu.  Sehingga dengan menemukan perbedaan-perbedaan sistem bahasa dari kedua bahasa dapat diramalkan kesulitan- kesulitan dalam mempelajarinya. Dengan begitu kajian analisis kontrastif mencoba menjembatani kesulitan-kesulitan itu dengan mengkontraskan kedua sistem bahasanya.
Dengan melihat kenyataan bahwa pembelajar telah menguasai bahasa pertama mereka dengan baik akan timbul adanya kemungkinan bahwa penguasaan bahasa pertama mereka mempengaruhi penguasaan bahasa kedua yang sedang dipelajari. Menurut Charles Fries (1945) dan Robert Lado (1957), kesalahan yang dibuat tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan antara bahasa pertama dan bahasa kedua, sedangkan kemudahan dalam belajarnya disebabkan oleh adanya kesamaan-kesamaan antara unsur B1 dan B2. Dalam hal ini struktur kalimat bahasa Indonesia jelas mempunyai karakteristik yang jauh berbeda dengan bahasa dari rumpun Indo-Eropa. Bahasa-bahasa Indo-Eropa mempunya karakteristik struktur tersendiri seperti terdapatnya aspect, tense, mood dan  agreement. Bahasa Persia selain merupakan kelompok bahasa Iranian dari rumpun Indo-Eropa juga termasuk kedalam bahasa infleksi yang mana terdapat banyak sekali peristiwa infleksi dalam pembentukan katanya dalam kalimat. Oleh karena itu diharapkan perbedaan-perbedaan dalam analisis kontrastif ini akan menjembatani kesulitan-kesulitan yang disalami pembelajar dan persamaan-persamaan yang ada akan memudahkan pemahaman pembelajaran.
V.                Pembahasan
Dalam pembahasan ini dibahas mengenai padanan masing-masing kalimat verba aktif bahasa Indoneisa dengan bahasa Persia. Kalimat yang dianalisis adalah kalimat yang mengandung kata kerja aktif baik transitif maupun intransitive. Dalam memaparkan struktur kalimatnya data dianalisis berdasarkan jenis kalimatnya dan subjeknya, sedangkan dalam mengidentifikasi perbedaan-perbedaan dan persamaannya data dianalisis berdasarkan bentuk pola kalimat dan perubahan bentuk-bentuk kata secara morfosintaksisnya. Untuk kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh pembelajar dibahas dengan menjelaskan lebih mendalam mengenai perbedaan-perbedaan yang ada dalam struktur kalimat verba aktif dalam bahasa Persia.
a.      Struktur Kalimat Verba Aktif
i)                    Subjek orang pertama tunggal
(1)   Saya makan bakso.
Man baksoro mikhoram.
Dalam kalimat (1) diatas saya sebagai subjek dipadankan dengan man, makan dipadankan dengan mikonam yaitu dari bentuk kata dasar khordan (to eat)  mendapat prefiks mi- penanda kala present dan sufiks –am yang merupakan konjugasi, bakso sebagai objek dalam bahasa Persia diberi penanda objek –ro sehingga menjadi baksoro. Sehingga bisa dilihat bahwa kalimat saya makan bakso mempunyai pola kalimat S-V-O sedangkan dalam bahasa Persia berpola S-O-V.
                        Saya makan bakso.
         S      V          O

                        Man bakso-ro mi-khor-am.
                           S          O     pres  V   konj
(2)   Saya makan bakso kemarin.
Man diruz baksoro khordam.
Contoh (2) diatas merupakan bentuk lampau atau past tense dengan adanya kata keterangan kemarin. Namun dalam bahasa Indonesia tidak terdapat aspek kala sehingga tidak ada perubahan bentuk pada kata-katanya. Saya dipadankan dengan man, makan dipadankan dengan khordam yang merupakan bentuk past tense dari makan. Khordam dibentuk dari bentuk dasar khordan (to eat)  dan konjugasi –am menjadi khordam.  Bakso sebagai objek dipadankan dengan baksoro dan kemarin dipadankan dengan diruz. Kata keterangan dalam bahasa Indonesia bisa dipindah ke depan subjek ataupun kedepan kata kerja begitu juga dengan kata keterangan bahasa Persia bisa dipindah di depan subjek namun tidak bisa dipindah setelah objek ataupun kata kerja.
Saya makan bakso kemarin.
Kemarin saya makan bakso.
*Saya makan kemarin bakso
Man diruz baksoro khordam.
 Diruz man baksoro khordam.
* Man  baksoro diruz khordam.
Sehingga pola kalimat  menjadi S-V-O-Adv, Adv-S-V-O dalam bahasa Indonesia dan dalam bahasa Persia adalah S-Adj-O-V, Adj-S-O-V.
Saya makan bakso kemarin.
   
     S            V           O              Adj


Man diruz bakso-ro khord-am.
  
    S       Adj       O       PO       V        Konj


(3)   Saya akan makan bakso besok.
Man farda baksoro khoham khord.
Contoh (3) diatas saya sebagai subjek dipadankan dengan man, akan makan dipadankan dengan khoham khord, bakso sebagai objek dengan baksoro, dan besok dipadankan dengan farda.  Contoh (3) ini merupakan bentuk future dengan adanya penanda future  kata akan dalam bahasa Indonesia dan khoham dalam bahasa Persia. Khoham dibentuk dari kata dasar khosan (to want) dengan diberi sufiks –am yang merupakan konjugasi menjadi khoham. Lalu diikuti kata kerja khord yang merupakan bentuk kata kerja dasar dari past tense khordam. Sama seperti pada past tense, struktur pola kalimat future dalam bahasa Persia S-Adv-O-V, Adv-S-O-V.
Saya akan makan bakso besok.
   S       future       V           O           Adv

Man farda bakso-ro kho(san)h-am khord.
    S        Adv       O      PO      Future        Konj     V





ii)                  Subjek orang pertama jamak
(4)   Kita pergi ke sekolah
Ma be madrase miravim.
Dalam contoh (4) kita dipadankan dengan ma, pergi dipadankan dengan miravim. Miravim merupakan bentuk present dari kata dasar raftan (to go) mendapat prefiks mi- dan sufiks –im yang merupakan konjugasi. Ke dipadankan dengan be dan sekolah dipadankan dengan madrase. Struktur kalimat pada contoh (4) ini adalah S-V-Kom dalam bahasa Indonesia dan S-Kom-V.
Kita pergi ke sekolah.
 
                        Prep  N
  
     S        V        Komplemen
  
Ma be madrase mi-raft(an)-im.

       Prep       N

  S       Komplemen    pres     V        Konj


(5)   Kita pergi ke sekolah kemarin.
Ma diruz be madrase raftim.
Dalam contoh (5) kita dipadankan dengan ma, pergi dipadankan dengan raftim. Raftim merupakan bentuk past tense yang dibentuk dari kata dasar raftan (to go) mendapat sufiks –im yang merupakan konjugasi menjadi raftim. Ke dipadankan dengan be dan sekolah dipadankan dengan madrase. Struktur kalimat pada contoh (5) ini adalah S-V-Kom-Adv dalam bahasa Indonesia dan S-Adv-Kom-V.


Kita pergi ke sekolah kemarin.
 
                        Prep  N
  
     S        V        Komplemen       Adv
  
Ma diruz be madrase raft-im.

                 Prep       N
 


  S        Adv     Komplemen        V    Konj

(6)   Kita akan pergi ke sekolah besok.
Ma farda be madrase khohim raft.
Contoh (6) diatas kita sebagai subjek dipadankan dengan ma, akan pergi dipadankan dengan khohim raft, ke sekolah sebagai komplemen dipadankan dengan be madrese, dan besok dipadankan dengan farda.  Contoh (3) ini merupakan bentuk future dengan adanya penanda future  kata akan dalam bahasa Indonesia dan khohim dalam bahasa Persia. Khohim dibentuk dari kata dasar khosan (to want) dengan diberi sufiks –im yang merupakan konjugasi menjadi khohim. Lalu diikuti kata kerja raft yang merupakan bentuk kata kerja dasar past tense dari raftan. Sama seperti pada contoh (5) struktur pola kalimat  Persia S-V-Kom-Adv dalam bahasa Indonesia dan S-Adv-Kom-V.
Kita akan pergi ke sekolah besok.
 
                                   Prep   N
  
     S       future   V       Komplemen      Adv
  
Ma farda be madrase kho(san)h-im raft.

                 Prep       N            future        konj    past based

  S        Adv     Komplemen                          V

iii)                Subjek orang kedua tunggal
(7)   Kamu membeli buku.
To ketabro mikharidi.
Dalam contoh (7) kamu dipadankan dengan to, membeli dipadankan dengan mikharidi. Mikharidi merupakan bentuk present yang dibentuk dari bentuk infinitif kharidan (to buy) diturunkan menjadi kata dasar past tense menjadi kharid mendapat prefiks mi- dan sufiks –i yang merupakan konjugasi sehingga menjadi mikharidi. Struktur kalimat pada contoh (7) adalah S-V-O dalam bahasa Indonesia dan S-O-V dalam bahasa Persia.
                         Kamu membeli buku.
                
             S            V               O

                        To katab-ro mi-kharid(an)-i.
                         S         O    po  present   V         konj

(8)   Kamu membeli buku kemarin.
To diruz katabro kharidi.
Dalam contoh (8) kamu dipadankan dengan to, membeli dipadankan dengan kharidi. Kharidi merupakan bentuk past tense yang dibentuk dari bentuk infinitif kharidan (to buy) mendapat sufiks –i yang merupakan konjugasi menjadi kharidi. Buku sebagai objek dipadankan dengan katab dengan sufiks –ro sebagai penanda objek. Struktur kalimat pada contoh (8) ini adalah S-V-O-Adv dalam bahasa Indonesia dan S-Adv-O-V.
Kamu membeli buku kemarin.
 
                        
  
     S              V              O          Adv
  
To diruz katab-ro kharid-i.

               
  S        Adv     O     po        V        konj

(9)   Kamu akan membeli buku besok.
To farda katabro khohi kharid.

Contoh (9) diatas kamu sebagai subjek dipadankan dengan to, akan membeli dipadankan dengan khohi kharid, buku sebagai objek dipadankan dengan katab diberi sufiks –ro sebagai penanda objek menjadi katabro.  Contoh (9) ini merupakan bentuk future dengan adanya penanda future  kata akan dalam bahasa Indonesia dan khohi dalam bahasa Persia. Khohi dibentuk dari kata dasar khosan (to want) dengan diberi sufiks –im yang merupakan konjugasi menjadi khohim. Lalu diikuti kata kerja kharid yang merupakan bentuk kata kerja dasar past tense dari kharidan. Struktur pola kalimat bahasa Persia sama seperti pada contoh (8) yaitu S-V-O-Adv dalam bahasa Indonesia dan S-Adv-O-V.
Kamu akan membeli buku besok
 
                        
  
     S              future       V              O          Adv
  
To farda katab-ro kho(san)h-id kharid
                            Future        konj    past based
               
  S        Adv     O     po                     V       

iv)                Subjek orang kedua jamak
(10)   Kalian belajar bahasa Persia setiap hari.
Shoma haruz Farsiro dars mikhundid.
Dalam contoh (10) kalian dipadankan dengan shoma, belajar dipadankan dengan dars mikhundam. Dars mikhundam merupakan bentuk present dari bentuk infinitif dars khundan (to study). Untuk membentuk verba present verba infinitife terlebih dahulu dibentuk menjadi kata dasar past tense tanpa konjugasi yaitu dars khund lalu baru diberi prefiks penanda present –mi   dan sufiks –id yang merupakan konjugasi sehingga menjadi dars mikhundid. Setiap hari dipadankan dengan haruz. Struktur kalimat pada contoh (10) ini adalah S-V-O-Adv dalam bahasa Indonesia dan S-Adv-O-V.
Kalian belajar bahasa Persia setiap hari.
               S               V                       O                         Adv

            Shoma haruz Farsi-ro dars mi-khund-id
                S            Adv       O       po            present          konj      
                                                                                V

(11)        Kalian belajar bahasa Persia kemarin.
        Shoma diruz Farsiro dars khundid.
Dalam contoh (11) kita dipadankan dengan ma, pergi dipadankan dengan raftim. Raftim merupakan bentuk past tense yang dibentuk dari kata dasar raftan (to go) mendapat sufiks –im yang merupakan konjugasi menjadi raftim. Ke dipadankan dengan be dan sekolah dipadankan dengan madrase. Struktur kalimat pada contoh (11) ini adalah S-V-Kom-Adv dalam bahasa Indonesia dan S-Adv-Kom-V.
Kalian belajar bahasa Persia setiap hari.
               S               V                       O                         Adv
            Shoma diruz Farsi-ro  dars khund-id
                S            Adv          O       po       past based  konj          
                                                                                V
(12)        Kalian akan belajar bahasa Persia minggu depan.
      Shoma hafteh bad Farsiro khohid dars khund.
Contoh (12) diatas kalian sebagai subjek dipadankan dengan shoma, akan belajar dipadankan dengan khohid dars khund, bahasa Persia sebagai objek dipadankan dengan Farsiro. Sufiks –ro sebagai penanda objek menjadi Farsiro.  Contoh (12) ini merupakan bentuk future dengan adanya penanda future  kata akan dalam bahasa Indonesia dan khohid dalam bahasa Persia. Khohid dibentuk dari kata dasar khosan (to want) dengan diberi sufiks –id yang merupakan konjugasi menjadi khohid. Lalu diikuti kata kerja dars khund yang merupakan bentuk kata kerja dasar past tense dari dars khundan. Struktur pola kalimat bahasa Persia sama seperti pada contoh (11) yaitu S-V-O-Adv dalam bahasa Indonesia dan S-Adv-O-V.
Kalian akan belajar bahasa Persia minggu depan.
               S              future   V                       O                          Adv
            Shoma hafteh bad Farsi-ro kho(san)h-ad  dars khund
                S            Adv                O       po            future   konj        past based
                                                  V
v)                  Subjek orang ketiga tunggal
(13)     Dia tidur pukul 10.00 setiap malam.
Un harshab saat 10.00 mikhabed.
Dalam contoh (13) dia dipadankan dengan un. Kata ganti orang ketiga tunggal baik laki-laki maupun perempuan dalam bahasa Persia adalah sama yaitu un. Konjugasi verba dengan subjek orang ketiga tunggal juga sama antara laki-laki dan perempuan yaitu –ed. Tidur dipadankan dengan mikhabed. Kata mikhabed merupakan bentuk present dari bentuk infinitif khabidan (to sleep). Untuk membentuk verba present verba infinitife terlebih dahulu dibentuk menjadi kata dasar past tense tanpa konjugasi yaitu khab lalu baru diberi prefiks penanda present –mi   dan sufiks –ad yang merupakan konjugasi sehingga menjadi mikhabed. Setiap malam dipadankan dengan harshab. Pukul sepuluh dalam bahasa Persia adalah saat 10.00. Struktur kalimat pada contoh (10) ini adalah S-V-O-Adv dalam bahasa Indonesia dan S-Adv-O-V.
Dia tidur pukul 10.00 setiap malam.
               S       V            Adv                      Adv

            Un harshab saat 10.00 mi-khab-ad.
                S           Adv          Adv      present   past based   konj         
                                                                            V

(14)     Dia tidur pukul 10.00 tadi malam.
Un dishab saat 10.00 khabad.

Dalam contoh (14) dia dipadankan dengan un, tidur dipadankan dengan khabad. Kata khabad adalah verba past tense dalam kalimat itu. Verba past tense itu dibentuk dari bentuk infinitif khabidan (to sleep) kemudian dirubah menjadi kata kerja dasar past menjadi khab lalu diberi sufiks –ad yang merupakan konjugasi sehingga menjadi khabad. Tadi malam dipadankan dengan dishab dan pukul 10.00 dipadankan dengan saat 10.00. Struktur kalimat pada contoh (14) ini adalah S-V-Adv dalam bahasa Indonesia dan S-Adv-V.
Dia tidur pukul 10.00 tadi malam.
               S        V             Adv                  Adv
            Un dishab saat 10.00 khab-ad.
                S            Adv        Adv  past based   konj       
                                                                         V
(15)     Dia akan tidur pukul 10.00 nanti malam.
Un emsahab saat 10.00 khohad khab.

Contoh (15) diatas dia sebagai subjek dipadankan dengan un, akan tidur dipadankan dengan khohad khab, pukul 10.00 dipadankan dengan saat 10.00 dan nanti malam dipadankan dengan dishab. Contoh (15) ini merupakan bentuk future dengan adanya penanda future  kata akan dalam bahasa Indonesia dan khohad dalam bahasa Persia. Khohad dibentuk dari kata dasar khosan (to want) dengan diberi sufiks –ad yang merupakan konjugasi sehingga menjadi khohad. Lalu kata khohad itu diikuti kata kerja khab yang merupakan bentuk kata kerja dasar past tense dari bentuk infinitif khabidan. Struktur pola kalimatnya adalah S-V-Adv dalam bahasa Indonesia dan S-Adv-V.

Dia akan tidur pukul 10.00 besok malami.
               S               V                      Adv                       Adv
            Un farda shab saat 10.00 kho(san)h-ad khab.
                S          Adv               Adv           future           konj    past based
                                                                                            V

vi)                Subjek orang ketiga jamak
(16)        Mereka menulis surat setiap tahun.
Unha harsal namero minavisan.
Dalam contoh (16) mereka dipadankan dengan unha. Menulis dipadankan dengan minavisan. Kata minevisan merupakan bentuk present dari bentuk infinitif navistan (to write). Untuk membentuk verba present verba infinitife terlebih dahulu dibentuk menjadi kata dasar past tense tanpa konjugasi yaitu navist lalu baru diberi prefiks penanda present –mi   dan sufiks –an yang merupakan konjugasi sehingga menjadi minavisan. Setiap tahun dipadankan dengan harsal. Struktur kalimat pada contoh (16) ini adalah S-V-O-Adv dalam bahasa Indonesia dan S-Adv-O-V.
Mereka menulis surat setiap tahun.
               S                 V               O            Adv                     

            Unha harsal name-ro mi-navist-an.
                S           Adv       O       po   present  past based   konj       
                                    V
(17)        Mereka menulis surat tahun lalu.
Unha disal namero navistan.
Dalam contoh (17) mereka dipadankan dengan unha, menulis dipadankan dengan navistan. navistan merupakan verba past tense yang dibentuk dari bentuk infinitive navisan (to go). Kemudian bentuk infinitif itu diubah menjadi kata dasar past tense menjadi navist lalu diberi sufiks –an yang merupakan konjugasi menjadi navistan. Surat sebagai objek dipadankan dengan namero yang mana sufiks –ro itu merupakan penanda objek. Dalam bahasa Persia. Struktur kalimat pada contoh (17) ini adalah S-V-O-Adv dalam bahasa Indonesia dan S-Adv-O-V.
Mereka menulis surat tahun lalu.
               S                V             O                 Adv
            Unha disal name-ro navist-an
                S         Adv       O     po past based   konj       
                                                                       V

(18)        Mereka akan menulis surat tahun depan.
Unha sal bad namero khohan navist.
Contoh (18) diatas mereka sebagai subjek dipadankan dengan unha, akan menulis dipadankan dengan khohan navist, surat sebagai objek dipadankan dengan namero yang mana sufiks –ro merupakan penanda objek dan tahun depan dipadankan dengan sal bad. Contoh (18) ini merupakan bentuk future dengan adanya penanda future  kata akan dalam bahasa Indonesia dan khohan dalam bahasa Persia. Khohan dibentuk dari kata dasar khosan (to want) dengan diberi sufiks –an yang merupakan konjugasi sehingga menjadi khohan. Lalu kata khohan itu diikuti kata kerja navist yang merupakan bentuk kata kerja dasar past tense dari bentuk infinitif navisan. Struktur pola kalimatnya adalah S-V-O-Adv dalam bahasa Indonesia dan S-Adv-O-V.
Mereka akan menulis surat tahun depan.
               S               V                      Adv                       Adv
            Unha sal bad name-ro  kho(san)h-an navist.
                S          Adv         O         po         future           konj    past based
                                                                                         V
b.      Persamaan dan perbedaan struktur kalimat verba aktif dalam bahasa Indonesia dan bahasa Persia.
            Sebelumnya telah dibahas mengenai struktur kalimat dalam bahasa Indonesia dan bahasa Persia. Berdasarkan pembahasan sebelumnya dapat diungkapkan bahwa terdapat persamaan struktur kalimat verba aktif dalam bahasa Indonesia dan bahasa Persia yaitu bahwa struktur sederhana kedua bahasa itu adalah subjek dan predikat. Jika terdapat adverbial, maka letak adverbia pada konstruksi kalimat kedua bahasa itu bisa berada sebelum subjek dan setelah subjek. Namun disamping persamaan itu terdapat banyak perbedaan pada kedua bahasa itu. Berikut adalah tabel yang berisi persamaan dan perbedaan-perbedaan pada konstruksi kalimat verba aktif bahasa Indonesia dan bahasa Persia.
No
Perihal
Persamaan
Perbedaan
Bahasa Indonesia
Bahasa Persia
1
Objek
-
-          Objek setelah verba
-          Tidak ada penanda objek
-          Objek sebelum verba
-          Ada penanda objek

Verba
-
-          Bentuk verba tidak berubah
-          Bentuk verba berubah berdasarkan kala
-          Terdapat konjugasi yang merubah verba sesuai dengan subjeknya

Adverbia
Adverbia bisa diletakan sebelum subjek atau sesudah subjek.
-          Adverbia dalam kalimat bahasa Indonesia bisa diletakan setelah verba
-          Adverbia dalam kalimat bahasa Persia tidak bisa diletakan setelah verba.

c.       Kesulitan – kesulitan yang dialami pelajar dari Indonesia dalam mempelajari kalimat aktif sederhana bahasa Persia.
Pelajar mengalami kesulitan dalam mempelajari bahasa asing adalah karena banyaknya perbedaan-perbedaan antara bahasa asing yang dipelajari dengan bahasa Ibu yang telah dikuasai oleh pelajar sebelumnya. Berikut adalah kesulitan-kesulitan yang dialam pelajar dari Indonesia ketika mempelajari kalimat aktif sederhana dalam bahasa Persia:

i)                    Kesulitan dalam member penanda objek dan meletakan objek serta verbanya.
Karena adanya perbedaan dalam struktur bahasa Indonesia dan bahasa Persia mengenai struktur dasar kalimatnya, para pelajar dari Indonesia merasa sedikit kesulitan dalam meletakan objek dan predikatnya. Pelajar Indonesia terbiasa meletakan objek setelah verbanya namun ketika membuat kalimat dalam bahasa Persia pelajar harus membalik konstruksinya menjadi objek terlebih dahulu kemudian disusul dengan verbanya. Misalnya dalam kalimat saya makan bakso dalam bahasa Persia menjadi saya bakso makan (man baksoro mikhoram). Banyak pelajar yang melakukan kesalahan ketika menyusun kalimat aktif sederhana itu yaitu mereka akan cenderung menyebutkan man mikhoram bakso atau man khordan bakso. Kelalaian dalam memberi penanda pada objek juga akan terjadi mengingat dalam bahasa Indonesia tidak berlaku sufiks penanda objek seperti .Sufiks –ro dalam bahasa Persia adalah untuk menandai bahwa kata yang dilekatinya berperan sebagai objek.

ii)                  Kesulitan dalam merubah bentuk verba
Verba dalam bahasa Indonesia tidak mengalami perubahan karena subjek dan kala. Berbeda sekali dengan verba pada bahasa Persia. Bentuk verba dalam bahasa Persia berubah-ubah sesuai dengan kala dan siapa subjeknya. Kosa kata verba bahasa Persia semua pada awalnya adalah berbentuk infinitif. Untuk mengubah verba, pelajar harus terlebih dulu merubah bentuk infinitif itu kedalam bentuk kata dasar past baru kemudian diberi penanda dan konjugasinya.  Dibawah ini adalah subjek dan contoh perubahan verbanya dalam kalimat aktif present tense:

Kata ganti orang
Penanda present
verba infinitif
Kata dasar past
Konjugasi
Hasil
Bhs. Indo
Bhs. Persia
Saya
man


  mi-


 khordan
 (to eat)
  

  khord
-am
mikhordam
kami/kita
ma
-im
mikhordim
Kamu
to
-i
mikhordi
Kalian
shoma
-id
mikhordid
dia
un
-ad
mikhordad
Mereka
unha
-an
mikhordan

iii)                Kesulitan dalam memberi konjugasi pada verba
Karena dalam merubah bentuk verba dalam bahasa Persia adalah salah satunya dengan menggunakan konjugasi. Para pelajar dari Indonesia kesulitan dalam meletakkan konjugasi-konjugasi itu karena berbeda subjek maka berbeda pula konjugasi yang digunakan untuk verbanya. Karena itu ada kemungkinan para pelajar akan terbalik-balik dalam meletakan konjugasi atau bahkan lupa tentang konjugasi-konjugasi itu. Misalnya saja ingin mengatakan saya makan bakso menjadi man baksoro mikhoran atau man baksoro mikhor. Padahal kalimat yang benar adalah man baksoro mikhoram yaitu menggunakan konjugasi –am pada verbanya dalam kalimat dengan subjek man.
VI.             Kesimpulan
Dalam analisis kontrastif ini dapat disimpulkan beberapa kesimpulan:
a.       Terdapat dua persamaan antara bahasa Indonesia dan Persia :
i)                    Konstruksi minimal kalimat verba aktif kedua bahasa itu terdiri dari subjek dan verba.
ii)                  Adverbia pada kalimat bahasa Indonesia dan Persia bisa diletakan sebelum subjek dan setelah subjek sebelum objek.
b.      Terdapat tiga perbedaan anatara bahasa Indonesia dan bahasa Persia:
i)                    Objek dalam kalimat verba aktif bahasa Persia terletak setelah subjek dan sebelum verba. Sementara dalam bahasa Indonesia, objek terletak setelah verba.
ii)                  Bentuk verba dalam kalimat verba aktif bahasa Persia berubah-ubah berdasarkan kala dan subjeknya. Sementara dalam bahasa Indonesia bentuk verba dalam kalimat verba aktif selalu tetap.
iii)                Adverbia dalam kalimat bahasa Persia tidak bisa diletakan setelah verba. Sementara dalam bahasa Indonesia bisa diletakan setelah verba.




VII.          Daftar Pustaka
Moqaddam, Ahmad Saffar. 2007.  Persian Language: Book One, Basic Lessons, Tehran:
            Council for Promotion of Persian Language and Literature.
Purnammdarian, Taqi. 2007.Persian for Foreigners (An Elementary Course). Tehran:
            Institue for Humanities and Cultural Studies.
Samareh, Yadollah,. 2005. Amuzesh e Zabon e Farsi: Doreye Moghaddimati, Ketab e
            Avval. Tehran: Alhoda Publisher.
Tarigan , Henry Guntur. 2009. Pengajaran Remedi Bahasa .Bandung:Angkasa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar