Mutiara

Rabu, 27 April 2016

TELAAH PEMILIHAN KATA PADA KOMUNIKASI PEMASARAN DENGAN PENDEKATAN PSIKOLINGUISTIK

TELAAH PEMILIHAN KATA PADA KOMUNIKASI PEMASARAN
DENGAN PENDEKATAN PSIKOLINGUISTIK
Oleh: Dwi Puji Lestari

Pendahuluan
Bahasa berperan penting dalam komunikasi antar manusia demi menyampaikan maksud gagasan yang ada dalam pikiran. Gagasan bisa disampaikan kepada orang lain secara lisan ataupun secara tertulis. Melalui kedua cara tersebut, buah pemikiran disampaikan dari seorang pembicara ataupun penulis kepada pendengar ataupun pembaca dengan menggunakan bahasa yang berupa kata-kata untuk dapat dipahami maksudnya. Seperti yang diungkapkan oleh Sudaryanto (1990:50) mengenai modus berbahasa bahwa modus berbahasa itu adalah permintaan untuk anda cintai dan anda pahami dan upaya memberikan cinta dan pemahaman terhadap kamu. Oleh karena itu jelas sekali bahwa manusia dalam berkomunikasi menggunakan bahasa baik secara lisan ataupun yang tertuang dalam wujud tulisan itu merupakan upaya memberikan pemahaman atas gagasan dan sekaligus meminta pemahaman atasan gagasan yang muncul dari pikiran pembicara ataupun penulis.
Bahasa sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia sehari-hari. Manusia adalah makhluk yang selalu berpikir dan selalu mengkomunikasikan pikirannya kepada orang lain dengan menggunakan bahasa. Selain untuk meminta sebuah pemahaman dan memberikan pemahaman, bahasa juga bisa digunakan untuk memberikan pengaruh kepada orang lain. Seperti dalam dunia bisnis. Bahasa digunakan untuk kepentingan mewujudkan kemajuan dalam usaha dan bisnis. Misalnya dalam melakukan promosi dan pemasaran demi memperkenalkan produk dan meningkatkan penjualan. Dalam hal ini para pelaku bisnis menggunakan bahasa untuk memberikan pengaruhnya terhadap konsumen agar tertarik dan terbentuk citra tertentu.
Dalam penggunaan bahasa dan pemilihan kata untuk berkomunikasi bisa membantu penyampaian sebuah maksud pemikiran untuk dipahami. Steinberg ( 2001: 270) mengatakan bahwa pikiran menentukan pemilihan kata-kata. Apa yang ada dalam pikiran manusia dapat disampaikan dengan menggunakan bahasa kepada orang lain. Dalam teks yang ditulis dalam Kompas yang dibahas pada makalah ini ditemukan kata-kata seperti memudahkan,  mengancam, membebaskan, membelenggu dan peduli. Kata-kata itu pasti tidak sembarang dipilih untuk menyampaikan maksud tertentu kepada pembaca. Pesan dalam teks yang disampaikan penulis melalui pilihan kata-kata itu merupakan kata kunci. Kata-kata kunci itu pasti dipilih berdasarkan pada gagasan yang ada dalam pikiran sebelum tulisan itu ditulis. Untuk itu, makalah ini akan menyajikan telaah tentang mengapa kata-kata itu ada pada teks advertorial yang ditulis Kompas serta mengungkap gagasan yang ada dibalik kata-kata kunci itu. Telaah ini akan disajikan dengan menggunakan pendekatan psikolinguistik.
Banyak cabang-cabang ilmu psikolinguistik diantaranya: psikolinguistik teoritis, peikolinguistik perkembangan, psikolinguistik pendidikan, psikolinguistik sosial, psikolinguistik neurologi, psikolinguistik eksperimen dan psikolinguistik terapan. Kajian ini merupakan kajian psikolinguistik teoritis karena berkaitan dengan proses-proses berbahasa seperti salah satunya adalah pemilihan – pemilihan kata dimana kata dipilih bukan tanpa tujuan melainkan ada tujuan tertentu. Steinberg (2001: 256) mengatakan bahwa kata dipilih untuk suatu penggunaan. Untuk itu, penggunaan kata-kata  dalam teks yang dikaji dalam makalah ini akan dijelaskan maksud penggunaannya..
Psikolinguistik
Harley (Dardjowidjojo, 2003:7) berpendapat bahwa psikolinguistik adalah studi tentang proses mental-mental dalam pemakaian bahasa. Manusia menggunakan bahasa itu akan terlebih dahulu mengalami sebuah proses dalam pemikirannya dan perasaannya yang berkaitan dengan kondisi mental penutur saat itu. Misalnya seseorang yang sedang mengalami kesedihan akan cenderung berbahasa dengan memilih kata-kata yang dapat mengekspresikan kesedihannya.
Teori lainnya mengatakan bahwa “psikolinguistik secara langsung berhubungan dengan proses penyandian dan pemahaman sandi seperti pesan yang disampaikan oleh para pelibat komunikasi” (Osgood & Sebeok, dalam Stern, 1983: 296). Dalam hal ini, proses penyandian yang dimaksud adalah proses bagaimana otak memilih sandi-sandi yaitu dalam bentuk bahasa untuk menyampaikan pesan kepada orang lain. Begitu juga sebaliknya proses dimana otak menerima sandi-sandi itu dan berusaha memahami pesan yang disampaikan. Dapat disimpulkan bahwa memang bahasa mempunyai keterkaitan dengan pikiran dan otak dalam mengkomuikasikan gagasan.
Gagasan dibalik suatu pemikiran dalam otak yang dikomunikasikan melalui bahasa disampaikan kepada orang lain dan orang lain memahami pesan dan gagasan yang disampaikan melalui bahasa baik lisan maupun tertulis jika dikaji akan masuk ke dalam ranah psikolinguistik. Pemilihan kata-kata demi menyampaikan suatu gagasan agar diterima oleh pendengar atau pembaca menjadi hal menarik dalam kajian psikolinguistik karena dibalik pemilihan kata-kata itu manusia melalui proses berfikirnya mempunyai sebuah motif.


Pemilihan Kata
Kata digunakan dalam kehidupan sehari-hari oleh manusia. Manusia menggunakan kata-kata untuk berkomunikasi satu sama lainnya. Kata yang diucapkan oleh manusia dapat membentuk imajinasi, kesan, dan pengaruh. Dengan kata-kata itu manusia juga bisa memberikan informasi, memberikan saran, memberikan pendapat, membujuk, mengejek, menyakiti bahkan membunuh orang lain. Untuk itu kemampuan dalam pemilihan kata demi menyampaikan isi pikiran adalah sangat penting agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Gorys Keraf (2002) mengatakan pemilihan kata mencakup pengertian kata-kata mana yang harus dipakai untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.
            Berdasarkan kutipan diatas cukup jelas bahwa pemilihan kata yang dipakai merujuk pada pembuatan dan penyampaian gagasan dalam suatu kondisi tertentu. Pengetahuan akan situasi dan target pendengar atau pembaca sangatlah penting ketika menentukan pemilihan kata apa saja yang dapat memberikan informasi untuk dipahami agar sesuai dengan tujuan penutur atau penulis. Oleh karena itu pemilihan kata dalam suatu penuturan atau tulisan bukanlah tanpa sebab.
Steinberg (2001: 256) mengatakan bahwa kata dipilih untuk suatu penggunaan.  Seorang pembicara atau penulis mempunyai maksud tertentu dibalik pemilihan kata yang digunakannya. Bahkan dalam konteks-konteks tertentu, pemilihan kata yang tepat itu sangatlah penting. Misalnya ketika seorang jurnalis ingin menuliskan berita, jurnalis itu harus menuliskan berita yang jelas dan tidak bertele-tele dengan diksi-diksi yangsesuai dan mudah dimengerti. Begitu juga jika dalam konteks bisnis, pilihan-pilihan kata yang digunakan untuk tujuan promosi misalnya, harus bisa memberikan informasi yang jelas sesuai dengan konsep promosinya. Jadi, suatu kata yang dipilih lalu diucapkan atau ditulis mempunyai kegunaan yang telah dipertimbangkan terlebih dahulu oleh penutur atau sang penulis sesuai dengan konteks.
Pemasaran
Pemasaran berkaitan dengan empat komponen yang meliputi produk, harga, tempat dan promosi. Pemasaran menurut American Marketing Association yang dikutip oleh Rhenald Kasali (1998:53) adalah:
Pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan eksekusi, mulai dari tahap konsepsi penetapan harga, promosi, hingga distribusi barang-barang, ide-ide dan jasa, untuk melakukan pertukaranyang memuaskan individu dan lembaga-lembaganya.
Dalam mencapai sebuah tujuan, perusahaan membutuhkan apa yang disebut dengan pemasaran. Pemasaran dengan keempat komponennya merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Sehingga jika suatu perusahaan yang ingin produknya beredar , dikenal dan dibeli oleh masyarakat maka harus dilakukan penetapan harga, penentuan tempat serta promosinya. Jika suatu barang atau jasa dengan kualitas bagus,harganya sesuai dengan kualitas barang atau jasa itu, mudah dijumpai, namun kurang promosi atau program promosinya kurang tepat, kurang dapat mendorong seorang konsumen untuk melakukan pembelian. Hal ini dikarenakan tidak mendukung konsumen untuk mengenal dan berminat atas barang atau jasa tersebut. Untuk itu perlu adanya suatu promosi yang untuk membantu memperkenalkan barang atau jasa itu kepada pasar.
             Promosi dalam pemasaran merupakan suatu bentuk komunikasi yang mana komunikasi ini akan mempengaruhi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Promosi juga bisa disebut dengan kata lain adalah komunikasi pemasaran. Menurut para akademisi dalam Prisgunanto (2006:8) komunikasi pemasaran adalah “Semua dari marketing mix yang melibatkan komunikasi antar organisasi / perusahaan dan target audiens elemen-elemen pada segala bentuknya yang ditujukan untuk performance marketing.” Dengan adanya komunikasi pemasaran, suatu barang atau jasa akan dikenal oleh orang banyak.
Bahasa menjadi salah satu alat komunikasi untuk memperkenalkan ke khalayak umum. Ketika bahasa berhasil menyampaikan informasi kepada orang lain, itu adalah karena adanya kebijakan pemilihan kata yang dilakukan oleh otak manusia. Sebuah perusahaan mempunyai target market tersendiri mengenai barang atau jasanya dan dalam komunikasi pemasaran, perusahaan mempunyai target audience tersendiri. Sehingga ketika perusahaan berusaha mengkomunikasikan kepada target audience –nya, perusahaan itu akan membuat pertimbangan akan pemilihan kata yang akan tepat untuk digunakan demi menyampaikan informasi yang sesuai. Jadi bukanlah merupakan kebetulan semata jika seorang pelaku bisnis menggunakan pilihan-pilihan kata tanpa adanya sebuah maksud  untuk kepentingan bisnis.
Jika dilihat konteksnya, komunikasi pemasaran ini berorientasi pada profit suatu perusahaan. Sehingga apapun yang dikatakan atau yang dituliskan dalam sebuah teks adalah mempunyai tujuan yang berorientasi pada profit. Disinilah bisa ditarik hubungan keterkaitan antara bahasa, psikolinguistik dan komunikasi dalam bisnis. Bahwa bahasa yang digunakan, kata yang dipilih telah diolah dalam otak demi suatu kepentingan membawa informasi untuk kepentingan bisnis yang berorientasi pada profit.



Telaah Pilihan Kata dalam Teks Advetorial Kompas
Teks advertorial adalah sebuah pemasaran produk dengan gaya penulisan jurnalistik. Berikut adalah contoh teks advertorial yang ditulis dalam harian Kompas:
Saatnya Menjadi Anak yang Aktif
Saat ini, bukan suatu hal yang luar biasa jika seorang anak sangat pintar mengotak-atik gadget. Di rumah, mal, di sekolah, ruang kelas atau bahkan saat acara santai saat makan bersama keluarga di resto, dll. Teknologi dan pemilikan gadget yang canggih  seperti paradox memudahkan sebagai piranti belajar tapi sekaligus “mengancam” seorang anak menjadi kecanduan, membebaskan anak memperluas wawasan sekaligus membelenggu akibatnya anak mengisolasi diri dari dunia sekitar.  Gadget menjadi “teman sejati, pengasuh sejati, pemberi nilai moral sejati” . Padahal, anak memerlukan kegiatan fisik yang sangat penting untuk perkembangan tubuh dan jiwa anak.
Mc Donald’s merupakan salah satu perusahaan yang peduli pada hal ini. Bahkan, boleh dibilang sebagai salah satu pendukung terbaik untuk aktivitas bermain yang bertujuan menciptakan generasi juara yang sehat dan bahagia.McDonald’s membawa dukungan ini ke dalam kehidupan nyata melalui program Champion of Play yang mendorong si kecil untuk bermain di luar.
(Kompas Minggu, 14 Desember 2014)
Teks diatas membicarakan tentang pengaruh penggunaan gadget pada anak-anak. Dalam teks itu dikatakan bahwa gadget mempunyai sisi positif namun juga membawa sederet pengaruh negatif nya. Lalu diparagraf selanjutnya diikuti dengan tulisan mengenai keprihatinan Mc Donald akan efek gadget yang membawa anak kepada kekurang aktifan pada kegiatan fisik. Mc Donald menyuguhkan sebuah program Champion of Play yang dinilai sebagai program yang akan mendorong anak untuk bermain aktif diluar.
                 Program Champion of Play yang disuguhkan oleh Mc Donald mempunyai target peserta yaitu anak-anak. Mc Donald adalah sebuah perusahaan industri waralaba makanan cepat saji dengan anak-anak sebagai salah satu target marketnya. Melalui program Champion of Play itu, Mc Donald mencoba untuk menarik konsumen untuk berpartisipasi dalam program itu. Dengan pembelian paket Happy Meal para peserta bisa membeli Red Ball yang dijadikan salah satu media untuk mengikuti Champion of Play.
                 Lalu mengapa dalam teks itu, mengangkat isu tentang pengaruh gadget terhadap anak yang disampaikan diawal paragraf dan diikuti bentuk keprihatinan Mc Donald di paragraf selanjutnya. Ada beberapa kata kunci yang bermakna positif dan negatif dalam paragraf pertama seperti ‘memudahkan’ diikuti dengan kata ‘mengancam’, ‘membebaskan’ diikuti dengan ‘membelenggu’. Lalu pada paragraf kedua terdapat kata kunci ‘peduli’.
Berikut adalah makna kata-kata kunci itu berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia:
ü  ‘memudahkan’ mempunyai makna menjadikan mudah. Dalam konteks kalimat ‘teknologi memudahkan sebagai piranti belajar’ disini artinya teknologi mempunyai pengaruh yang positif dalam penggunaannya yaitu teknologi merupakan alat yang menjadikan anak-anak mudah dalam belajar.  
ü  ‘mengancam’ mempunyai makna menyatakan maksud (niat, rencana) untuk melakukan sesuatu yang merugikan, menyulitkan, menyusahkan, atau mencelakakan pihak lain. Adapun makna lain yaitu member pertanda atau peringatan mengenai kemungkinan malapetaka yang akan terjadi. Dalam konteks kalimat ‘Teknologi dan pemilikan gadget yang canggih seperti paradox, memudahkan sebagai piranti belajar tapi sekaligus mengancam seorang anak menjadi kecanduan…’ kata ‘mengancam’ itu memberi peringatan bahwa teknologi dan kepemilikan gadget canggih sebenarnya akan menimbulkan sesuatu yang buruk.
ü  ‘membebaskan’  mempunyai makna 1) melepaskan dari (ikatan, tuntutan, tekanan, hukuman, kekuasaan, dsb) 2) memberi keleluasaan untuk bergerak (berkata, berbuat, dsb), 3) melepaskan dari (kekuasaan, asing), memerdekakan, 4) memberhentikan (dari tugas dan jabatan). Dalam konteks ini ‘Teknologi dan pemilikan gadget yang canggih seperti paradox, memudahkan sebagai piranti belajar tapi sekaligus mengancam seorang anak menjadi kecanduan, membebaskan anak memperluas wawasan sekaligus…’ kata ‘membebaskan’ berarti member keleluasaan kepada anak untuk mencari wawasan dan pengetahuan melalui teknologi.
ü  ‘membelenggu’ mempunyai makna 1)mengenakan belenggu pada 2) mengikat, menyebabkan tidak bebas. Dalam konteks kalimat ‘Teknologi dan pemilikan gadget yang canggih seperti paradox, memudahkan sebagai piranti belajar tapi sekaligus mengancam seorang anak menjadi kecanduan, membebaskan anak memperluas wawasan sekaligus membelenggu akibatnya anak mengisolasi diri…’ kata ‘membelenggu’ berarti menyebabkan anak-anak tidak bebas dan terbelenggu dari dunia luar.
ü  ‘peduli’ mempunyai makna mengindahkan; memperhatikan; menghiraukan. Dalam konteks kalimat ‘Mc Donald’s merupakan salah satu perusahaan yang peduli pada hal ini’ kata peduli memberikan arti bahwa Mc Donald memperhatikan akan suatu hal dalam hal ini adalah teknologi dan kepemilikan gadged oleh anak-anak.
           Jika ditelaah dengan pendekatan psikolinguistik, pilihan kata seperti ‘memudahkan’, ‘mengancam’, ‘membebaskan’, ‘membelenggu’  yang digunakan  pada paragraph satu dalam teks itu mempunyai sebuah hubungan dengan gagasan yang dipikirkan oleh Mc Donald melalui penulis. Pilihan kata-kata merupakan pasangan kata yang paradox. Paradoks yaitu pengungkapan dengan menggunakan dua hal yang seolah-olah bertentangan namun sebenarnya keduanya benar. Sehingga dapat dilihat bahwa ada suatu pemikiran tertentu sebelum dipilihnya kata-kata itu sebagai sarana penyampai pesan yang diputuskan oleh Mc Donald melalui penulis. Pemikiran itu adalah gagasan untuk membentuk opini pembaca atau target audience yaitu orang tua dari anak-anak golongan menengah keatas untuk melihat realita akan pengaruh teknologi dan gadget yang tengah mengelilingi anak-anak mereka.
           Pada paragraph kedua terdapat kata ‘peduli’ yang bermakna ‘memperhatikan’. Pemilihan kata ‘peduli’ pada teks itu mempunyai maksud dan gagasan sebelum menggunakan kata itu. Gagasan itu tentunya muncul dari otak Mc Donald yang mempunyai tujuan tertentu untuk kepentingan perusahaan. Seperti yang telah diketahui bahwa sebuah perusahaan mempunyai visi dan misi untuk mencari nilai tambah dari aktivitas yang dilaksanakannya bahkan menjadikan profit sebagai prioritas utamanya. Untuk itu dengan adanya program Champion of Play, Mc Donald sesungguhnya mengharapkan keuntungan dari program itu yaitu dengan menarik konsumen untuk membeli paket Happy Meal dan membeli Red Ball terlebih dahulu sebelum konsumen dapat berpartisipasi dalam program Champian of Play.
           Kata ‘peduli’ yang digunakan dalam paragraf kedua itu mempunyai maksud untuk membangun citra perusahaan dimata konsumen agar perusahaan terkesan mempunyai kepedulian kepada dunia anak. Setelah citra baik terbentuk, kemudian akan mendorong target audience dalam hal ini adalah para orang tua untuk berpartisipasi dalam program Champion of Play. Banyak pengaruh yang  menguntungkan dibalik penggunaan kata ‘peduli’ pada teks itu. Pengaruhnya diantaranya adalah terbentuk citra yang baik dimata target audience, mempersuasi target audience untuk mengikuti program Champion of Play dan meningkatnya jumlah penjualan produk.  
Kesimpulan
Dari kajian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu pemilihan kata telah melalui proses pemikiran terlebih dahulu disesuaikan dengan gagasan sehingga kata yang dipilih itu sesuai dengan kegunaannya. Kata yang digunakan dalam komunikasi pemasaran oleh Mc Donald melalui Kompas ini terdiri dari memudahkan, mengancam, membebaskan dan membelenggu dimana kata-kata itu merupakan sebuah paradoks yang digunakan untuk membentuk opini pembaca agar melihat sebuah realita akan dampak teknologi dan gadget bagi anak-anak. Lalu kata peduli digunakan untuk membangun citra perusahaan dimata konsumen, mempersuasi pembaca untuk ikut peduli dan berpartisipasi dalam program itu, dan untuk meningkatkan jumlah penjualan produk. Kata-kata ini digunakan sesuai dengan visi dan misi sebuah perusahaan yang mencari nilai tambah dari aktivitas yang dilaksanakannya bahkan menjadikan profit sebagai prioritas utamanya
Daftar Pustaka
Dardjowidjojo, Soenjono.2003. Psikolinguistik: Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia.             Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Gorys, Keraf. 2002. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarata: Gramedia Pustaka Utama.
Kasali, Rhenald. 1998. Membidik Pasar Indonesia: Segementasi, Targeting, Positioning. Jakarta: Gramedia Pustaka Indonesia.
Prisgunanto, Ilham. 2006. Komunikasi Pemasaran: Strategi dan Taktik. Bogor: Ghalia       Indonesia.
Steinberg, Danny D., Hiroshi Nagata. and David P Aline. 2001.Psycholinguistics: Language,       Mind, and World, New York: Routledge.
Stern, H.H. 1983. Fundamental Concepts of Language Teaching. London: Oxford University      Press.
Sudaryanto.1990. Menguak Fungsi Hakiki Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
skbbi.web.id




Tidak ada komentar:

Posting Komentar