Sabtu, 23 April 2016
Titik awal pertemuan dengan sahabat
Tahun 2010
Masih di semester 4 aku kuliah dan pertama kali aku mempunyai pekerjaan untuk pertama kalinya sebagai tentor bahasa Inggris.
Berawal dari ajakan seorang teman kelas bahasa Persia,ms edi, aku mempunyai kesempatan menjalani kuliah sambil bekerja.
Aku bertemu, zamzami seorang tentor bahasa Inggris, Moh. Hamli seorang manager kala itu. Sebatas tau, tak begitu dekat tapi kami saling menyapa dan beberapa kali berkesempatan untuk bermain, berenang dan hunting turis bersama di kraton.
Tak begitu intens, ya sudah begitu saja. Aku sibuk dengan kuliah praktikum dan KKN akhirnya tak pernah bertemu lagi dengan mereka hingga tahun 2012.
Tahun 2012.
Zamzami sosok teman yang ramah dan easy going. Sepulangku KKN dari purbalingga aku masih sering bertemu dengan dia, sekedar jogging dan sarapan bareng. Sambil mengerjakan skripsi, aku menghabiskan waktuku untuk jalan-jalan dan olah raga. Aku jalan-jalan dengan sahabat-sahabatku Fitri, Naya dan Astri sedangkan zamzami lah partner olahragaku. Jogging dan Badminton. Dari sering bertemu saat berolah raga inilah, saat itu sering ngobrol-ngobrol tentang mimpi. Hmm aku belum cukup berani bermimpi. Aku memilih menjadi rumput dipinggir jalan, melihat hilir mudik orang berjalan menuju tujuan mereka. Aku hanya sebatas melihat. Zami smart, komunikatif, supel, care, ceria, dan suka bercanda. hahaha...Zami juga ternyata seorang novelis. Wah aku terkejut sekali dia ternyata berhasil menerbitkan bukunya. Aku salah satu teman yang waktu itu, mau gak mau membeli bukunya. Aku ingat sekali buku itu dibawa dan sampai ketanganku saat kita jogging di GSP. Ingat saat itu badminton beli raket 18 ribu sepasang hanya bertahan sekali pakai. hahahaaa...
'datang ke acara syukuranku ya' waktu itu dia inbok ke fb ku. Dan di acara itulah aku bertemu Hamli, managerku dulu. Hmmm...
Entah bagaimana ceritanya, aku jadi sering bertemu dengan dua orang ini. Manager Hamli itu saat itu sedang sibuk merintis membuat les lesan bahasa Inggris sendiri. Aku sukanya datang ke kafe untuk sekedar internetan dan ambil data dari kamus Oxford. Aku masih ingat, kita bertiga sering duduk di sofa coklat dekat tempat lesehan di english cafe. ngobrol kesana kemari.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar